PIDIE – Alhamdulillah 19 Tahun sudah Perdamaian Aceh-Republik Indonesia (GAM-RI) yang di tanda tangani di Helsinki, Finlandia berjalan, rakyat tentu merasa bahagia tanpa ada lagi dentuman senjata disetiap waktu, seperti kala itu saat Tanah Rencong bergolak, ujar mantan aktivis Aceh di Denmark, Tarmizi Age, Rabu (14/8/2024).
Pun demikian, Aceh terlihat masih tertatih-tatih dalam urusan publik, terutama urusan perut rakyat, tepatnya urusan ekonomi berkaitan dengan kemakmuran, kesejahteraan dan kemajuan.
Triliunan anggaran diketahui mengalir ke bumi Sultan Iskandar Muda tak terkecuali Dana Otsus, namun masih kelimpungan, hal ini bisa saja akibat salah urus oleh kebijakan pemerintah, semoga Aceh masih punya kesempatan perubahan kearah yang lebih baik.
Sebagai masyarakat Aceh tentu kita semua tidak bisa melupakan hal penting yang menjadi Kesepakatan Helsinki, yang disebut terdiri dari empat bagian:
* Bagian pertama menyangkut kesepakatan tentang Penyelenggaraan Pemerintahan di Aceh.
* Bagian kedua tentang Hak Asasi Manusia.
* Bagian ketiga tentang Amnesti dan Reintegrasi GAM ke dalam masyarakat,
* Bagian keempat tentang Pengaturan Keamanan.
15 Agustus 19 Tahun Perdamaian Aceh
“Memorandum of Understanding (MoU) “nota kesepakatan”, “nota kesepahaman”, yang menjadi titik perjanjian pendahuluan yang telah membawa Aceh pada sebuah penyelesaian konflik, yang penuh tantangan dan harapan, perlu dirawat bersama” ujar Mukarram nama akrab Tarmizi Age sering di sapa.
Agenda besar di bulan Agustus 2024 telah nenanti partisipasi penduduk bumi Serambi Mekkah, baik itu peringatan 19 Tahun Perdamaian Aceh, pendaftaran calon kepala pemerintahan baik Gubernur/Wakil, Bupati/wakil dan Walikota/Wakil, hingga Peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Kerja keras Muzakir Manaf (Mualem) mantan Panglima Perang Gerakan Aceh Merdeka menjadi tonggak keberhasilan proses ini, Mualem sosok yang bertanggung jawab terhadap Aceh yang aman dan damai.
Dukungan Para Stakeholder, rakyat Aceh dan seluruh lembaga-lembaga sipil telah berperan memberi imput agar perdamaian Aceh abadi sepanjang masa.
“Oya, hampir lupa, MoU yang ditanda tangani GAM-RI di Helsinki, Finlandia ikut memuat poin tentang Partai Lokal, sehingga melahirkan Partai Aceh (PA). Ini menjadi khazanah yang harus di rawat rakyat Aceh sepanjang masa,” sebut Mukarram.
Teman-teman di GAM telah membidani lahirnya Partai Aceh, rakyat sangat beruntung, inilah salah satu rumah politik tempat menyalurkan aspirasi kearifan lokal Aceh, maka pertahan kan dan menang.
Selain itu banyak juga dalam nota memuat poin-poin lain yang seharusnya mendapat perhatian khusu RI-GAM untuk secepatnya diimplementasi, agar hutang perjanjian damai lunas terbayar, sehingga rakyat tidak lagi menagih-nagih.
“Akhirnya di kesempatan yang mulia ini, saya Tarmizi Age ingin mengucapkan selamat memperingati 19 Tahun Perdamaian Aceh 15 Agustus 2024,” tutup Tarmizi Age.