Aceh Utara –Ahmad Husaini Keuchik Cot Mambong, Kecamatan Nisam, Kabupaten Aceh Utara, Membatah dirinya terbaring di rumah sakit, karena dipukul Massa, luka memar di sekujur tubuh Keuchik tersebut, diduga akibat ulah beberapa orang dengan perencanaan. Sabtu (21/7/2034)
Pasalnya, Ahmad Husaini Keuchik Cot Mambong, menceritakan dari awal kronologi peristiwa pemukulan terhadap dirinya.” Pada Rabu malam 17 Juli 2024, Sekitar pukul 20:00 WIB saya di telpon oleh seorang warga di dusun barat, menceritakan ada salah satu keluarga di dusun itu, yang ingin di usir dan mau dibakar rumah nya.
Lantaran, dituduh dukun santet oleh salah satu keluarga yang lainnya, yang diduga keluarga dari mantan Keuchik lama, lalu saya menghubungi Kepala dusun barat, “apa benar ada warga yang Mau diusir, katanya Kepala dusun barat, Benar. dan saya tanya pada dusun itu. Kenapa? tidak di beritahukan pada saya, “kepala Dusun dimaksud bedalih tidak Memiliki pulsa Hp untuk menghubungi saya.”Terang Keuchik Ahmad
“Lanjutnya, lalu saya menghubungi Tungku, Imum dan kepala Dusun Resetlime, saya ajak untuk melihat kondisi, kadaan keluarga serta rumah Busra yang di tuduh dukun santet, oleh salah satu keluarga yang diduga pemicu utama terjadinya pemukulan terhadap diri saya.”Jelasnya
Setelah kami tiba di rumah Busra tertuduh dukun santet itu, busra dan keluarga menceritakan kronologis dan tekanan serta tuduhan yang dialami oleh keluarga mereka selama ini. “ketika itu geuchik mengajak keluarga Busra persoalan yang di alami keluarga busra, untuk di selesaikan secara musyawarah adat-istiadat sesuai amanah UU P A, 18 persoalan bisa di selesaikan dengan musyawarah di meunasah.
Namun, saat itu saya berada didalam rumah Busra, dan mendengar ada panggilan dari beberapa orang warga yang berada di luar rumah, begitu saya keluar langsung diseret dan dipukul, yang memu pukul ketika itu yang terlihat hanya dari keluarga mantan Keuchik lama, tidak ada warga lain yang memukul.
Dan ketika terjadinya pemukulan terhadap Saya malam itu, jelas yang terlihat hanya dari salah satu keluarga yang diduga keluarga mantan Keuchik lama, “jadi kalau dikatakan dalam pemberitaan yang sempat di muat pada salah satu media online tersebut, “Saya dipukul Massa, akibat tidak bersikap adil terhadap masyarakat di Gampong Cot Mambong, “Itu sama sekali tidak benar.
Karna, Seperti di tuduh Gaya kepemimpinan saya agak berbeda dengan pimpinan sebelum saya, dan Saya dituduh tidak berlaku adil kepada warga dalam memutus kan perkara apapun digampong.” Ini menurut saya sebuah narasi yang diduga sengaja di ciptakan oleh orang yang tidak puas terhadap kepemimpinan saya.”Ungkap Keuchik Ahmad.
Peristiwa yang menimpa dirinya malam itu, Sepertinya kelompok keluarga orang tersebut, ingin memanfaatkan situasi kadaan Massa Warga dusun barat Gampong Cot Mambong, oleh sekelompok orang dengan modus ingin mengusir Dukun santet.”
Tetapi, Warga sepertinya tidak terpengaruh dengan Modus mereka, sehingga pemukulan terhadap Saya malam itu, jelas terlihat hanya dari keluarga orang itu saja, dan setelah pemukulan terjadi keesokan harinya, beredar opini ke publik, dan Video di tiktok dengan narasi seolah-olah saya dipukul Massa, akibat tidak transparan dan melakukan penyelewengan dana desa.”Tutur Keuchik itu
Secara logika, dari mana? anggaran dana desa yang saya selewengkan, “jabatan saya aja, sebagai Keuchik Gampong Cot Mambong baru berjalan 7 bulan, terhitung pelantikan saya di akhir tahun 2023 lulu.”
Penulusuran awak media ini, peristiwa tersebut telah dilaporkan ke Pihak Kepolisian Polsek Nisam, dengan Surat Bukti Tanda terima Laporan pengaduan, Nomor: STPL/09/VII/2024/Sektor Polsek Nisam/Polres Lhokseumawe, pada Tanggal 17 Juli 2024.
Yang di lapor Oleh korban, terkait peristiwa yang diduga berupa tindak pidana Pengroyokan dan Penganiayaan, oleh sekelompok orang warga Gampong Cot Mambong kecamatan Nisam.
Dan untuk saat ini pihak kepolisian Polres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto, S. I. K, melalui Kasi Humas, Salman Alfarisi. menyampaikan saat ini pihak polres Lhokseumawe sedang melakukan pengembangan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi.
(Editor: T.M.Raja