JAKARTA – Masyarakat ingin melihat Aceh maju dan rakyat hidup makmur, namun kenyataannya masih jauh panggang dari api.
Kondisi ini hanya bisa dinikmati oleh orang-orang tertentu sahja, kira-kira begitu tamsilannya.
Perbedaan gaya hidup makin jarak antara rakyat dan penguasa yang mendapat fasilitas dari uang rakyat Aceh, terutama dikarenakan perbedaan sisi pendapatan baik itu harian, mingguan, bulanan maupun tahunan.
Maka dengan itu memandang perlu Rakyat & Mahasiswa Mengawasi kinerja pemerintah, “Jangan Sampa Ada Tengkulak yang monopoli pengerjaan Project APBA di Aceh,” sehingga cukup merugikan rakyat, kata Tarmizi Age Pemerhati Aceh di Jakarta, Senin (10/6/2024).
Kita khawatir saat project APBA mulai turun, agen pun mulai eksis dan kambuh. Akhirnya pekerjaan tidak capai sasaran dan target, akibat hadirnya agen, ujar Tarmizi Age.
Apa lagi dengan adanya pihak yang memenopoli project APBA, maka makin banyak perusahaan yang harus gulung tikar, ini kan sangat disayangi.
Akibatnya, membuat pekerja mereka pula harus bungkus baju dan jadi pengangguran, rakyat dan mahasiswa harus kawal ini, tutupnya.